Michael Jackson, Neverland dan Anak-Anak

Michael Jackson adalah seorang legendaris musik yang lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat pada tanggal 29 Agustus 1958. Ia lahir dari keluarga yang sederhana namun sangat mencintai musik. Bakatnya sendiri ditemukan oleh ibunya, Katherine, yang secara tidak sengaja mendengar Michael bernyanyi dengan sangat merdu di usia 5 tahun. Semenjak itu, Ayahnya, yang hanya ingin di panggil dengan panggilan nama, “Joe” kemudian membentuk band keluarga yang dikenal dengan The Jackson5 (seiringan dengan waktu, nama ini berubah menjadi The Jacksons).

Saat band ini berdiri, Michael baru berusia 5 tahun. Di usia yang sangat muda, ia telah mengenal dunia kerja dimana ia harus mengalokasikan sebagian besar waktunya untuk latihan bernyanyi, melakukan live performance di kafe-kafe, dan juga mengikuti berbagai kompetisi nyanyi di berbagai area negara bagian Amerika Serikat. Tidaklah mudah bagi seorang anak kecil untuk selalu siap sedia di tempat latihan atau di kafe-kafe disaat anak-anak lainnya sedang bermain dan bersenang-senang. Bahkan dalam salah satu wawancara, * ia menceritakan bagaimana ia sangat sedih ketika ia melihat sekumpulan anak yang bermain dengan riang gembira, namun ia tidak bisa bergabung karena harus pulang ke rumah untuk latihan bernyanyi. Sebagai hasilnya, The Jackson5 mulai mengoleksi piala sebagai juara kompetisi semenjak Michael berusia 6 tahun.

Perjalanan karir profesionalnya diawali dengan penandatanganan kontrak dengan salah satu perusahaan rekaman ternama pada tahun 1968, yang kemudian diikuti dengan peluncuran empat lagu pertama The Jackson5 pada tahun berikutnya, yang semua lagu tersebut berhasil menduduki peringkat teratas pada Billboard Hot 100. Semua media meliput berita ini dengan menambahkan cerita tentang sang anak ajaib yang menjadi penyanyi utama (lead singer) dengan kemampuan bernyanyi yang luar biasa di usianya yang masih sangat muda,12 tahun, yaitu Michael Jackson sendiri.

Kini The Jackson5 telah menjadi terkenal, tidak hanya di Amerika Serikat, namun di seluruh dunia. Pada tahun yang sama, mereka melakukan tur nasional yang pertama dengan total 50 pertunjukkan. Tiket pertunjukkan selalu habis, para penggemar tidak pernah kecewa dengan penampilan mereka. Namun hal ini tidak membuat mereka berpuas diri, latihan demi latihan serta kerja keras tetap ditekuni untuk mempersiapkan album berikutnya. Michael, yang masih berusia 12 tahun, harus bekerja keras dua kali lipat dalam mempersiapkan album The Jackson5 dan album solonya. Kejadian ini sangat dikenang oleh Michael yang kemudian ia ceritakan dalam suatu wawancara bagaimana setiap bulannya ia diberikan cek sebesar 200.000 dolar sebagai hasil kerja kerasnya, padahal yang ia inginkan hanyalah permen dan manisan, seperti umumnya anak kecil.

Kerja keras yang ia lakukan tak lepas dari peranan sang Ayah. Michael dan saudara-saudaranya sering kali latihan hingga jam 12 atau jam 1 malam, dan keesokan harinya harus ke sekolah kemudian latihan lagi hingga larut malam. Bahkan sebuah majalah musik pernah menggunakan wajah Michael Jackson sebagai cover majalahnya dengan kutipan: “Mengapa anak berusia 11 tahun ini masih terjaga melewati jam tidurnya?”* Michael pernah melawan kehendak ayahnya yang menyuruhnya latihan bernyanyi, pada saat itu Michael hanya ingin bermain. Alhasil, ia pun dipukuli ayahnya agar ia kembali latihan. Joe merupakan sosok yang keras dan sangat disiplin terhadap anak-anaknya hingga menjadi sosok yang ditakuti oleh Michael.

Semua harga kerja keras memang terbayarkan dengan ketenaran yang mereka peroleh. Bahkan Michael tidak hanya berkarir dengan The Jackson5 saja melainkan meningkatkan karirnya sebagai penyanyi solo. Akibat kerasnya perilaku sang Ayah, di usia 21 tahun, Michael mulai berpikir untuk keluar dari band keluarga itu dan memfokuskan pada karirnya sebagai penyanyi solo. Hal ini tentu tidak disukai oleh ayahnya sendiri, namun karirnya tetap saja memperoleh kesuksesan yang gemilang dengan albumnya yang berjudul Off the Wall. Dari sinilah ia terus meningkatkan prestasinya dengan mengeluarkan album lainnya.

Di tahun 1982, ia mengeluarkan album yang sangat terkenal dan memecahkan berbagai rekor dunia, yaitu album Thriller. Bahkan hingga sekarang, beberapa rekor yang belum dipecahkan oleh album manapun antara lain penjualan album yang hingga kini mencapai lebih dari 100 juta kopi serta rekor kemenangan Grammy Awards dimana Michael mengantongi 8 (delapan) penghargaan sekaligus dalam satu malam. Thriller merupakan fenomena dalam industri dunia musik dunia hinga kini.

Album berikutnya, yaitu Bad dirilis tahun 1987. Meski tidak mengantongi keberhasilan sebesar Thriller, album ini tetap menjadi nomor satu di seluruh dunia. Setahun setelah album ini keluar, Michael membangun rumah yang berisi dunia fantasinya yang dikenal dengan Neverland Ranch. Neverland merupakan impiannya dimana di dalam Neverland terdapat banyak sekali area bermain, seperti layaknya dunia fantasi di Indonesia, bahkan lebih daripada itu. Bagi Michael, dunia ini merupakan kesenangannya dimana ia dapat bermain apa saja yang ia sukai tanpa diikuti oleh wartawan yang selalu menguntitnya kemana saja dan kapan saja. Di Neverland inilah Michael membangun dunianya sendiri tanpa ada interupsi dari dunia luar, kenyamanan yang ia bayar dengan harga berjuta-juta dolar dalam proses pembangunannya. Baginya, Neverland merupakan rumah yang nyaman dan aman.

Alasan lain dari pembangunan Neverland ini adalah karena Michael tidak pernah merasakan masa kanak-kanak yang menyenangkan dengan kegiatan bermain. Yang ia ingat hanyalah kerja keras saat latihan, melakukan pertunjukkan, dan lain sebagainya, namun tidak pernah bermain dan bersenang-senang. Dengan Neverland, ia berharap dapat membangkitkan semangat anak kecilnya untuk selalu bermain dan bersenang-senang. Selain itu, Neverland merupakan area pribadi yang hanya dapat dikunjungi orang lain dengan seijin Michael, dan Michael sengaja membuka Neverland bagi anak-anak kecil yatim piatu atau anak-anak yang sedang sakit. untuk dapat bermain dan merasakan kegembiraan yang sama dengan yang dirasakannya. Ia sendiri mengatakan bahwa hidupnya hanya untuk anak-anak, dan membantu anak-anak merupakan kebahagiaan dan tujuan hidup Michael.*

Bantuan yang ia berikan kepada orang yang membutuhkan bukanlah hal yang pertama ia lakukan semasa hidupnya. Sejak tur Victory 1984 bersama The Jackson5, secara pribadi Michael menyumbangkan seluruh uang hasil pertunjukkannya sejumlah empat juta dollar. Michael memaknai Victory (kemenangan) ini sebagai saat untuk memberikan kembali (giving back). Selain itu, salah satu sumbangannya yang terkenal adalah ketika bersama-sama Lionel Richie menciptakan lagu We Are The World dan mengumpulkan 100 penyanyi untuk bernyanyi bersama dan mengumpulkan dana untuk Afrika yang sedang terkena wabah penyakit di bawah arahan produser Quincy Jones. Dari berragam kegiatan humanitariannya ini, maka sangat wajar ketika ia kemudian memutuskan membangun yayasan yang diberi nama Heal the World Foundation pada tahun 1992. Yayasan amal ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang menjadi korban peperangan, kemiskinan dan yang terkena wabah penyakit. Melalui yayasan ini, anak-anak kecil didatangkan untuk mengunjungi Neverland dan menikmati fasilitas didalamnya.

Besarnya perhatian Michael terhadap anak-anak merupakan bagian dari kompensasinya sebagai seseorang yang tidak pernah memiliki masa kanak-kanak, demikian yang dipaparkannya dalam sebuah lagu yang berjudul Childhood pada albumnya selanjutnya, HIStory. Michael mengatakan bahwa lagu tersebu merupakan lagu otobiografi yang paling jujur dan nyata dalam menggambarkan dirinya. Dalam lirik lagu tersebut tertulis bagaimana ia terus mencari masa kanak-kanaknya, bagaimana orang-orang melihatnya sebagai orang aneh karena menyukai kegiatan anak kecil, dan menambahkan pesan kepada orang-orang agar berusaha memahaminya dengan ketiadaan masa kanak-kanaknya sebelum melakukan penilaian terhadap dirinya.

Namun kebahagiaan tidak selalu berada di pihaknya. Suatu waktu ketika ia sedang menjalani tur keliling dunia mempromosikan albumnya yang berjudul Dangerous, sebuah gugatan pelecehan anak dijatuhkan kepadanya dari keluarga Chandler. Padahal keluarga ini sudah dianggap keluarga sendiri oleh Michael dimana mereka sering datang ke Neverland untuk bermain. Michael yakin ia tidak bersalah dan ia paham bahwa mereka hanya mengincar uang saja, akhirnya Michael memutuskan untuk menyelesaikan kasus ini secara damai dengan memberikan sejumlah uang yang besar. Akhirnya kasus ini pun selesai, dan rekaman suara Chandler beredar dimana ia mengatakan bahwa bagaimanapun juga ia akan menang, memperoleh apa yang ia inginkan dan karir Michael akan hancur.* Hal ini merupakan bukti bahwa Michael tidak bersalah.

Kehidupannya pun terus dijalani dengan mengeluarkan album berjudul Blood on the Dance Floor serta melakukan berbagai tur lainnya. Kebahagiannya semakin lengkap dengan kehadiran putra pertamanya tahun 1997, diikuti dengan kelahiran putrinya pada tahun berikutnya. Perannya kini bertambah menjadi seorang Ayah. Kerap kali ia mengatakan bahwa ia mengajarkan anaknya untuk memanggilnya “Ayah”, dan bukan nama panggilan seperti yang dahulu ayahnya inginkan. Ia belajar dari pengalaman masa kecilnya bahwa seorang anak membutuhkan kasih sayang, dan bukan kerja keras. Membutuhkan perhatian serta diajarkan kedisplinan, namun tidak menggunakan kekerasan dengan pemukulan. Pengalamannya ketika kecil mengajarkan berbagai hal dalam membesarkan dan mengasuh anak-anaknya. Dalam suatu pidato yang disampaikan di Oxford, Michael mengingatkan bahwa dalam membesarkan dan mengasuh anak, orang tua harus berdamai dengan dirinya dengan orang tua mereka. Arah perdamaian ini akan mendorong perkembangan anak yang sehat, karena orang tua adalah role model bagi anak-anaknya.

Dengan hadirnya kedua anak kandungnya, Michael tidak pernah melepaskan perhatiannya bagi anak-anak yang kesusahan. Yayasan amal masih dijalaninya, kegiatan sosial masih dilakukannya, dan Neverland masih terbuka bagi anak-anak kecil tersebut. Bahkan, Michael yang tidak pernah berhenti bekerja kemudian merilis lagi album baru Invincible di tahun 2000, dengan salah satu lagunya: The Lost Children, yang didedikasikan kepada semua anak yang kesusahan.

Tahun 2002, Michael memperoleh seorang anak lagi, kebahagiaannya pun kian bertambah. Namun hal ini tidak diikuti dengan aspek lainnya dimana dia kembali digugat dalam kasus pelecehan anak pada tahun 2003. Gugatan ini berawal dari film dokumenternya yang berisi cuplikan ketika ia sedang diwawancara bersama seorang anak bernama Gavin Arvizo. Pada cuplikan tersebut terlihat Michael yang berpegangan tangan dengan anak tersebut dan membicarakan mengenai Gavin yang sering menginap di Neverland. Seperti kasus sebelumnya, keluarga Arvizo merupakan keluarga yang sering berkunjung di Neverland dan juga dipercaya oleh Michael. Namun, berbeda dengan sebelumnya, pada kasus kedua ini Michael bersikeras bahwa ia akan menyelesaikan kasus ini tanpa melalui jalan damai. Ia yakin bahwa ia tidak bersalah, dan ia ingin membersihkan namanya karena sepertinya kasus 1993 yang diselesaikan secara damai tersebut mengarahkan pada persepsi bahwa Michael bersalah sehingga melakukan penyelesaian dengan uang.

Proses persidangan berjalan selama 2 (dua) tahun dengan berbagai lika liku kejadian, mulai dari Neverland yang disidak dan diporak porandakan tanpa seijin pemiliknya, pemeriksaan terhadap Michael dimana ia harus berada di penjara selama 1 hari dan bahkan ia disiksa dengan bekas memar di tangan serta dikunci di kamar kecil yang berbau amis. Michael menyadari bahwa kasus ini bertujuan untuk menghancurkan dirinya, lebih dari sekedar kasus pelecehan biasanya. Kemudian ia melakukan investigasi terhadap karyawan yang bekerja untuknya yang berakhir pada pemecatan karyawan yang tidak loyal, termasuk manajernya. Pada situasi ini, ia menyimpulkan bahwa yang dihadapinya adalah konspirasi* untuk menjatuhkan dirinya, demikian yang ia hanturkan dalam berbagai wawancara. Dengan didampingi pengacara yang sangat mempercayai Michael, ia menghadapi tahun-tahun ini dengan penuh kekuatan hingga pada akhirnya diumumkan bahwa Michael tidak bersalah terhadap 10 gugatan yang diberikan kepadanya.

Setelah kasus ini terjadi, Michael memutuskan untuk pergi ke luar negeri dan menetap selama beberapa tahun disana. Meski ia sangat mencintai Neverland, namun tempat itu sudah tidak seperti rumah baginya, terlalu banyak hal yang menyedihkan telah terjadi di tempat itu. Neverland, suatu tempat yang tidak lepas dari gambaran anak-anak, kini telah menjadi gambaran penderitaan bagi Michael. Michael sangat mencintai anak-anak, ia rela melakukan apa saja untuk anak-anak, namun ironisnya, hal inilah yang dijadikan target penyerangan dari mereka yang tidak menyukai Michael.

Michael Jackson, seorang legendaris industri musik, meninggal di usia 50 tahun ketika sedang mempersiapkan konser dunianya. Penyebab kematian yang masih menyisakan tanya dengan adanya dugaan kesalahan admistrasi pengobatan dari dokter pribadinya meninggalkan berribu-ribu duka bagi seluruh penggemarnya, mulai dari penggemar lansia hingga anak kecil. Kebahagiaan Michael sendiri adalah anak-anak karena ia tidak pernah merasakan masa kanak-kanak yang bahagia. Namun, kasus persidangan yang membunuh semangatnya secara perlahan-lahan menjadi suatu kisah ironis tersendiri ketika kebahagiaannya menjadi kelemahannya yang digunakan sebagai penyerangan gugatan kasus pelecehan yang tidak pernah dilakukannya. Meski demikian, Michael tak pernah berhenti mencintai anak-anak, ia bahkan meninggalkan kasihnya terhadap mereka melalui surat wasiat yang menginstruksikan agar 20% dari kekayaannya disumbangkan untuk anak-anak yang membutuhkan.*

Ironisnya, meski bukti-bukti serta pernyataan pengadilan telah menyatakan bahwa Michael tidak bersalah, namun masih banyak orang yang berpendapat bahwa Michael melakukan tindakan pelecehan anak tersebut. Lain daripada itu, Michael yang memang dibesarkan dan menjadi besar oleh dunia musik, namun tidak banyak yang mengetahui mengenai berbagai kegiatan humanitarian yang telah ia lakukan. Bahkan Guinness World Record bahkan mencatat Michael sebagai “The Most Support Charities” dengan lampiran kegiatan yang pernah ia lakukan sepanjang hidupnya serta berbagai proyek sosial dan yayasan sosial yang didukungnya, banyak diantaranya terkait dengan aksi sosial untuk anak-anak, dengan total dana yang disumbangkan sebanyak lebih 300 juta dollar, dan masih bertambah sejalan dengan surat wasiat yang ditinggalkannya. Semua ini dilakukannya untuk anak-anak seluruh dunia. Katanya, ia selalu ingin berada dengan anak-anak, bahkan ingin dikubur dekat dengan anak-anak, karena ia membutuhkan semangat mereka yang menjaga Michael sehingga ia merasa aman.



“I always said I want to be buried right where there are children.
I want them next to me. 
 I would feel safer that way.
I want them next to me.
I need their spirit protecting me.
I always see that in my mind and I see myself and I hate to see it.
I see myself and I see children lying there to protect me.”
~ Michael Jackson ~

----

Footnote:
* “I would do my schooling, which was three hours with a tutor and right after that I would go to the recording studio and record, and I'd record for hours and hours until it's time to go to sleep. And I remember going to the record studio there was a park across the street and I'd see all the children playing and I would cry because it would make me sad that I would have to work instead.” ~Michael Jackson~

* Why this eleven year old stay up past his bedtime? – Rolling Stones, April, 1971

* “There is nothing more pure and spiritual to me than children and I cannot live without them. If you told me right now, "Michael, you can never see another child," I would kill myself. I swear to you I would because I have nothing else to live for. That's it. Honestly.” ~ Michael Jackson ~

* “I am not trying to be philosophical but I really think it's my job to help them. I think it is my calling. I don't care if people laugh or what they say. [Children] don't have a mouth to society and I think it is now their time. From here on out it is their time. They need the world's awareness and they need issues to deal with, and this is for them. And if I can be that light, that pedestal just to shine some light on who they are, and the importance of who children are, that's what I want to do.” ~ Michael Jackson ~

* Dr. Chandler was tape-recorded discussing his intention to pursue charges, saying, "If I go through with this, I win big-time. There's no way I lose. I will get everything I want and they will be destroyed forever ... Michael's career will be over".

* “My level of trust will change. And, there’s a lot of conspiracy going on. I’ll say that much, a lot of it… All around me.” ~ Michael Jackson ~

* “As soon as reasonably practical after the death of Trustor, the Trustee shall distribute a sum equal to twenty percent (20%) of Trustor’s gross estate, as valued for federal estate tax purposes, to one or more charities for the benefit of children and/or children’s cause.” – Michael Jackson’s Will, p.2

No comments:

Post a Comment